Selasa, 18 Oktober 2011

Tugu Toga Sinaga, Urat Samosir




I. Sejarah Pembangunan TuguRencana pembangunan tugu pada tahun 1966Pembangunan Tugu dimulai sejak tahun 1966 s.d 1970Peresmian Tugu dilaksanakan pada tgl 7-14 juni 1970
II. Letak TuguTugu pomparan Toga Sinaga terletak di Huta Sinaga Uruk Negeri Urat Samosir yaitu perkampungan pertama Toga Sinaga.
III.  Arti dari bentuk dan kelengkapan TuguBentuk dan kelengkapan dari Tugu Parsadaan Pomparan Toga Sinaga mempunyai arti.makna sebagai berikut:
1.  Tinggi Tugu.Tinggi Tunggu adalah g17 meterh, yang melambangkan gGenerasi (sundut ke 17, yang artinya bahwa jumlah generasi (sundut) Marga Sinaga pada saat penetapan rencana pembangunan Tugu Toga Sinaga pada tahun 1966 adalah generasi ke -17.
2. Batang TuguBatang Tugu berbentuk gSegitiga Sama Kakih, yang melambangkan gTOGA SINAGA si TOLU OMPUg, yaitu :a.  Sinaga Bonorb.  Sinaga Ratusc.  Sinaga Huruk (Sagi Raja)
3. Anak TanggaAnak tangga sebanyak g9 (sembilan) anak tangga:, yang melambangkan gTOGA SINAGA si SIA AMAh yaitu:a. Sinaga Bonor Pandeb. Sinaga Bonor Tiang Ditongac. Sinaga Bonor Suhut NI Hutad. Sinaga Ratus Nagodange. Sinaga Ratus Sitinggif.  Sinaga Ratus Siongkog. Sinaga Uruk Hatahutanh. Sinaga Uruk Barita Rajai. Sinaga Uruk Datu Hurung
4. Miniatur Rumah AdatBangunan miniatur Rumah Adat yang terletak di pelataran sebelah kanan dari Tugu, melambangkanJabu Parsantian (Rumah Pusaka).
5. Miniatur Rumah SopoBangunan miniatur rumah Sopo yang terletak di pelataran sebelah kiri dari Tugu, melambangkan Rumah Penyimpanan Padi dan Barang-barang Pusaka.
6. Miniatur Pohon Kayu Ara (Hariara Manarak)Miniatur Pohon Kayu Ara (Hariara Manarak) yang terbuat dari besi dan berada dipelataran Tugu, yang melambangkan gKesuburuan/Pertumbuhanh keturunan Toga Sinaga (hagabeon).
7. Miniatur Hatian (Timbangan)Miniatur Hatian (Timbangan) yang terletak di ujung atas dari Tugu, yang melambangkan sifat gKeadilanh yang merupakan cerminan (gambaran) sifat dari Ompu  Palti Raja Sinaga ke-12 yang selama hidupnya berprilaku dan bertindak adil, jujur dan tulus, sehingga Ompu Palti Raja Sinaga ke-12 diberi julukan, sebagai berikut:a. Ompu Palti Rajab. Ompu Palti Pandapotanc. Par Niggala Sibola Talid. ParHatian Sora Monggale. Par Parik Sinomba ni Gajah, naso tarangkat manuk sabungan.
Hatian (timbangan) dan kelima julukan dari Ompu Palti Raja Sinaga ke-12 menggambarkan seruan kepada seluruh keturunan Toga sinaga agar dalam kehidupannya berprilaku dan bertindak secara adil, jujur dan tulus dengan semangat kuat dan tangguh.
8. Kaca Cerminkaca Cermin yang terletak di Ujung Tugu pada ketiga sisinya, yang melambangkan gIntropeksi Dirih, yaitu bahwa Marga Sinaga dalam setiap berpikir, berbicara, bertindak dan mernecanakan segala sesuatu harus gpenuh ketelitianh agar tidak terdapat kesalahan.
Nara Sumber
R. Sinaga / br. Simaremare(Op.Gaby)
Nara Sumber merupakan:* Mantan Pengurus PPTSB Pusat periode 1966-1978* Salah satu dari tokoh-tokoh Sinaga penggagas pertama rencana pendirian Tugu Toga Sinaga
Catatan:Kumpulan Tokoh Sinaga penggagas rencana pendirian Tugu Toga Sinaga diketuai oleh Drs. Kol. Polisi Mula Horas Sinaga (Mantan Ketua Umum PPTSB Se-Indonesia yang berkedudukan di Medan).Sumber : http://sinaga.org/?p=4

aLL abouT SinaGa

Asal usul marga SINAGA dan keturunannya dari si RAJA BATAK


Awal mulanya marga sinaga yang dimulai dari si RAJA BATAK

SI RAJA BATAK diketahui mempunyai keturunan dua orang putra :
1. GURU TATEA BULAN
2. RAJA ISOMBAON 

GURU TATEA BULAN
Guru Tatea Bulan mempunyai 5 orang putra :
1. SIRAJA BIAK-BIAK
2. SARIBU RAJA
3. LIMBONG MULANA
4. SAGALA RAJA
5. MALAU RAJA

SARIBU RAJA (SIBORU PAREME)
mempunyai 2 orang putra :

1. SIRAJA LONTUNG
2. SIRAJA BORBOR

SIRAJA LONTUNG 
mempunyai 7 orang putra :
1. TOGA SINAGA
2. SITUMORANG
3. PANDIANGAN
4. NAINGGOLAN
5. SIMATUPANG
6. ARITONANG
7. SIREGAR

TOGA SINAGA
mempunyai 3 orang putra :
1. SIRAJA BONOR
2. OMPU RATUS
3. RAJA HASOGIAN (SINAGA URUK)

SIRAJA BONOR
mempunyai 3 orang putra :
1. SIRAJA PANDE
2. TIANG NI TONGA
3. SUHUT NI HUTA

OMPU RATUS
mempunyai 3 orang putra :
1. RAJA RATUS
2. RAJA SITIJAR
3. RAJA SIONGKO

RAJA HASOGIAN (SINAGA URUK)
mempunyai 3 orang putra  :
1. RAJA UPAT
2. RAJA BONTA
3. SIHURUNG-HURUNG




LOKASI SITUS PENINGGALAN SEJARAH SINAGA

NAMA SITUS  :                                                                         LOKASI SITUS

1. BATU PARRAPOTAN (SIRAJA BATAK)                                   HUTA GINJANG
2. PATAPAAN NI SIRAJA BATAK                                               HUTA GINJANG
3. BATU MARGULING SARIBU RAJA                                          SARIMARRIHIT
4. MUAL SIBORU PAREME                                                        SARIMARRIHIT
5. MUAL SARIBU RAJA                                                            SARIMARRIHIT
6. MUAL RAJA LONTUNG                                                         TELE
7. MUAL NI R.O. PALTIRAJA MUAL SIPAULAK HOSA                  DESA SABULAN
8.MUAL NI SIBORU PAREME                                                     DESA SABULAN
9. MUAL NI SIRAJA LONTUNG                                                  DESA SABULAN
10. MUAL PANSOPAN NI SIBORU PAREME                                  DESA SABULAN
11. PERKAMPUNGAN SIRAJA LONTUNG DIBANUA RAJA               DESA SABULAN
12. HARIARA MARANAK dan MUAL NI SIRAJA LONTUNG
      LOBU SINAGA SINAGA URUK                                               DESA URAT
13. MAKAM RAJA OMPU PALTIRAJA XII                                     DESA GORAT PALLOMBUAN       

Jumat, 26 Agustus 2011

kangeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeennnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn

Rabu, 24 Agustus 2011

berawal dari suatu pertemanan
awalnya biasa saja

kemudian menjadi teman curhat
sempat beberapa kali ungkapkan "rasa itu", namun q tetap anggap dy sebagai seorang abang
ga lebih
namun makin lama makin terasa, q makin membutuhkan dy
yang akhirnya 08januari 2010, q putuskan tuk jalani masa pacaran dengannya.

dengan status longdistance,, tentu ga mudah jalaninya,,
apalagi dengan sikon sebagai anak asrama yg ketat dengan peraturan...n dirinya yg sibuk dengan skul doublegreet nya

hmm...

Rabu, 15 Juni 2011

INFO ROHANI

Ulasan Lagu: Heart of Worship

Info
Review lagu oleh Daniel Gordon Ang
Dengar lagunya di sini:

“The Heart of Worship” adalah sebuah lagu terkenal yang dinyanyikan oleh banyak gereja di seluruh dunia. Namun, saya punya kesan pertama yang cukup ironis terhadap lagu itu—bayangkan saja, lagu lain apa yang memulai liriknya dengan mengatakan “when the music fades/saat musiknya berhenti”?
Penulis sekaligus penyanyinya, Matt Redman, menjelaskan bahwa lagu ini berawal dari suatu masa di gerejanya ketika terasa tidak ada lagi kerinduan untuk bertemu dengan Allah dan membawa kepada-Nya persembahan berupa pujian pada kebaktian di hari Minggu. Kemudian gereja itu memutuskan untuk memperpendek waktu puji-pujian dan membuat jemaat untuk duduk diam beberapa waktu lamanya. Inilah yang dimaksud pada baris kedua lagu ini (“All is stripped away/kala segalanya dilepaskan”). Apa yang terjadi kemudian adalah orang-orang mulai berdoa dan menaikkan pujian mereka secara spontan. Alhasil, Redman merasa bahwa makna utama dari penyembahan (the heart of worship) telah kembali dialami oleh gerejanya. Jemaat tidak hanya datang dalam ibadah bersama demi mendapatkan faedah dari kebaktian itu, melainkan datang dengan membawa sesuatu kepada Allah dalam penyembahan mereka.
Bagaimana dengan kita? Berapa kali kita sudah mengikuti suatu ibadah dan dengan tidak sadar berharap mendapatkan sesuatu dari kebaktian itu? Ketika pernah aku tinggal di asrama, aku sering merasa rindu untuk beribadah dalam persekutuan siswa yang diadakan setiap hari Rabu. Namun pada waktu itu, sebenarnya aku rindu pada efek terapis yang kurasakan dari kebersamaan di bawah sinar rembulan dan menyanyikan bersama lagu-lagu yang catchy, lebih daripada kerinduan untuk menyembah Allah.
Sebenarnya tidak salah kalau kita menikmati kebersamaan dengan saudara-saudara seiman, atau bahkan menikmati suasana dan musik yang dialami pada saat kebaktian sedang berlangsung. Namun, ketika hal itu menjadi satu-satunya yang kita rindukan dari waktu ibadah bersama, maka kita berada dalam bahaya yaitu kehilangan makna utama dari suatu penyembahan.
Roma 12:1 berkata, “persembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” Pertama-tama, kita rindu untuk mempersembahkan persembahan yang hidup kepada Allah. Karena itu, ibadah Kristen merupakan suatu perhatian yang secara sadar dan sengaja diarahkan kepada Allah. Penyembahan kita haruslah menyatakan “all about You, Jesus, all about You/segalanya untuk-Mu, Yesus, segalanya untuk-Mu.”
Yang kedua, kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup. Seluruh diri kita—pikiran dan hati, tangan dan kaki—terlibat dalam ibadah. Kita menyembah dalam roh dan dalam kebenaran. Kita bertepuk tangan, menggerakkan kepala, bahkan meloncat-loncat dalam suatu kebaktian, karena kita secara sadar memilih untuk menyembah Allah dengan melakukan semua itu.
Seperti yang Matt Redman katakan, spontanitas dan ibadah yang dinamis memang hal yang penting. Namun, semua itu harus selalu diimbangi oleh suatu sikap mawas diri dengan melihat apakah spontanitas itu lebih dimotivasi untuk kesenangan kita sendiri atau untuk kemuliaan Allah. Dengan mengikuti prinsip ini, ibadah tidak hanya menjadi suatu waktu khusus yang kita kesampingkan setiap minggu untuk memuji dan menyembah Allah, melainkan juga suatu persembahan rohani yang terus-menerus melibatkan seluruh diri kita, setiap saat, 24 jam sehari, 7 hari seminggu.

AKHIRNYA"

by Pdt Marietta Simanjuntak on Tuesday, June 14, 2011 at 9:52pm
Butuh waktu bertahun-tahun,
Butuh banyak tekungan lutut,
Bahkan...entah berapa banyak airmata...
Sampai akhirnya aku tahu...
Hatimu padaku.

Menggoreskan banyak kisah,
Mengurai banyak kata,
Mencipta banyak episode...
Hingga...akhirnya aku tahu...
Kalau...hatiku tak pernah salah...memilihmu.

Melewati banyak jalan,
Mengunjungi banyak tempat,
Meninggalkan juga...ribuan kenangan...
Akhirnya...aku tahu...
Tujuan hatiku adalah kau...
Tempatku adalah di hatimu...
Dan...kisahku denganmu...bukanlah angan pun kenangan...
Tapi kenyataan.

Seperti bermimpi ketika mengeja kata demi kata tentang hatimu,
Berulangkali....lagi...& lagi...
Hingga...hatiku menemukan “tujuannya”
Yang ku yakini....ku pegang....dan ku simpan diam-diam selama tahunan berlalu...
Tiap rangkaian huruf & kata itu adalah jawabannya...
Bukti....
Bahwa...”cinta tak pernah salah”

*Rasanya...tak sabar...untuk melihat langsung ke dalam matamu...
Tempat ...di mana hatimu tergambar dengan jelas,
Juga...mendengar tiap tuturmu....dalam tekungan lutut padaNya...
Tempat...di mana kesejatian hatimu...teruji...*

Melihat & mendengar...hatimu...
Membuatku paham...
Betapa...”cinta selalu menemukan jalannya”
Jalan kebenaran & kesejatiannya...
*TAK PEDULI BAHKAN...DENGAN KERASNYA HATI,
JUGA...TERBATASNYA DIRI...*
Cinta...lagi & lagi membuktikan kekuatannya...
Tak hanya menghancurkan tapi juga menghidupkan...
Hal-hal yang sudah mati dalam diri.

Akhirnya...
Kini...bukanlah “akhir” dari kisah...
Tetapi....awal dari cerita cinta...
Cinta...yang adalah “anugerah”
Yang...tak pernah berhenti melingkupi diri...
Yang menjadi andalan diri...
Hingga...kini aku bisa berkata...”akhirnya”
Untuk...impian...penantian...bahkan kemustahilan...
*SEBAB...”CINTA ITU KENYATAAN...BUKAN KEMUSTAHILAN”

Hmm...trimakasih...
Untuk tiap kesejatian yang tak pernah ku tahu kau taburkan di setiap langkahku,
Untuk tiap ketulusan yang tak pernah berkesudahan...& tak pernah ku tahu...
Kau semaikan dalam tiap uluran tanganmu...
Kesejatian & ketulusan....dari cinta...
Yang berasal dari hati...
Bukan rasa yang dangkal...
Tapi hati ...yang dibentuk & ditata olehNya...
Hati...yang kutahu...telah membuatmu menjadi berbeda dari tiap orang yang kutemui...
*Trimakasih....
Untuk...”hatimu pada hatiku”

Kini....melangkah bersamamu....bukan lagi impian...
Pun...cerita dalam dunia yang kuciptakan sendiri...
Kini...mengenggam tanganmu....bukan lagi asa...
Pun...bahasa tubuh tanpa akhir...
Sebab...di tiap langkahku...kau ada...
Menggenggam erat tanganku...
Dan...bersama....”mengejar hatiNya”
Karena....”kita”....sama-sama sehati...
Tuk menyalibkan keinginan daging...
Di anugrah cinta yang kita terima...
Agar...hanya...”jalur berkatlah” yang kita terima...
Juga kita taburkan...
Di sepanjang...ziarah rohani...cinta kita.

Trimakasih...

^tergores karena sebuah impian yang menjadi nyata^
UntukMU...di dalam “dia”...

Cemangat & Uhuy:-)
Mekkelmahita,
BNKP Hollis-House Of Grace
Senin, 13 Juni 2011 jam.17.45 wib

Kamis, 07 April 2011

hiM

hngga saat ne pnghrpn akn khdrnmu ttp jdi prioritas dlm hdupQ
tiap x bdoa, pzti bgt q bw kw dlm doa q
mski bnyk slah yg q lakuin yg ga kw kthui
tpi prcylaa gda niat tuk mnysihknMu dLm hdupq
.
.
.so, ttp cmgt y maZ
Gb u n me